Thursday, March 7, 2019

Bahasa Indonesia: Majas Pertentangan dan Contoh Menuliskannya


Pancarona Ilmu - Majas adalah gaya bahasa, yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan agar bisa memberikan dorongan emosional tertentu pada pembaca.

Majas sendiri dibedakan menjadi empat macam, yakni majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Kali ini, kita akan membahas tentang majas pertentangan.

Majas pertentangan sendiri merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan. Majas pertentangan ini bisa anda jumpai dalam beberapa subjenis, antara lain:

1. Litotes

Litotes adalah gaya bahasa yang berkebalikan dengan hiperbola dan lebih mengarah pada perbandingan. Litotes sendiri merupakan ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang sebaliknya. Contoh majas litotes: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk di sini dipadankan dengan istilah rumah.

2. Paradoks

Paradoks adalah gaya bahasa yang membandingkan situasi asli atau fakta, dengan situasi yang berkebalikannya. Contoh majas paradoks: Di tengah ramainya pesta ulang tahun ini, aku merasa kesepian.

3. Antitesis

Antitesis adalah gaya bahasa yang memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan. Contoh majas antitesis: Film-film itu disukai oleh golongan tua dan muda.

4. Kontradiksi Interminis

Kontradiksi interminis merupakan gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja. Contoh majas kontradiksi interminis: Semua masyarakat akan semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di pinggiran dan perbatasan.


EmoticonEmoticon